Tersenyumlah



Tertawa yang wajar itu laksana 'balsem' bagi kegalauan dan salep' bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa bergembira dan hati berbahagia.

Bahkan, karena itu Abu Darda' sempat berkata,
"Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku.
Dan Rasulullah s.a.w sendiri sesekali tertawa hingga tampak gerahamnya.

Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang penyakit jiwa serta pengobatannya."

Tertawa merupakan puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan, dan ujung rasa suka cita. Namun, yang demikian itu adalah tertawa yang tidak berlebihan sebagaiman dikatakan dalam pepatah,

"Janganlah engkau banyak tertawa, sebab banyak tertawa itu mematikan hati."

Yakni, tertawalah sewajarnya saja sebagaimana dikatakan juga dalam pepatah yang berbunyi,
"Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah."

Bahkan,tertawalah sebagaimana Nabi Sulaiman ketika,

{... ia tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.}
(QS. An-Naml:19)

Janganlah tertawa sinis dan sombong sebagaiman dilakukan orang-orang kafir,

{... tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka menertawakannya.}
(QS. Az-Zukruf:47)

Dan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada penghuni surga adalah tertawa.

{Maka pada hari ini orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.}
(QS. Al-Muthaffifin:34)

Orang arab senang memuji orang yang murah senyum dan selalu tampak ceria. Menurut mereka, perangai yang demikian itu merupakan

  • pertanda kelapangan dada, 
  • kedermawanan sifat, 
  • kemurahan hati, 
  • kewibawaan perangai, 
  • dan ketanggapan pikiran.
Wajah nan berseri tanda suka memberi,
dan, tentu bersuka cita saat dipinta.

Dalam kitab "Harim", Zuher bersyair,

kau melihatnya senantiasa gembira saat kau datang,
seolah engkau memberinya apa yang engkau minta padanya

Pada dasarnya, Islam sendiri dibangun atas dasar prinsip-prinsip keseimbangan dan kemoderatan, baik dalam hal akidah, ibadah , akhlak maupun tingkah laku. Maka dari itu, Islam tak mengenal kemuraman yang menakutkan, dan tertawa lepas yang tak beraturan.

Akan tetapi sebaliknya, Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan yang penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah.

Abu Tamam mengatakan,

"Demi jiwaku yang bapaku menembusnya untukku,
ia laksana pagi yang diharapkan dan bintang yang dinantikan,
Canda kadang menjadi serius,
namun hidup tanpa canda jadi kering kerontang"

Muram durja dan muka masam adalah cermin dari jiwa yang galau, pikiran yang kacau, dan kepala yang rancau balau. Dan,

{Sesudah itu, dia masam dan merengut.}
(QS. Al Muddatstsir:22)

Wajah mereka cemberut karena sombong.
seolah mereka dilempar dengan paksa ke neraka.
Tidak seperti kaum, yang bila kau jumpai bak bintang
gemintang yang jadi petunjuk bagi pejalan malam.

Sabda Rasulullah: " Meski engkau hanya menjumpai saudaramu dengan wajah berseri."

Dalam Faidhul Khathir, Ahmad Amin menjelaskan demikian:"Orang yang murah senyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi juga orang yang paling sanggup memikul tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain."

Referensi:
Buku La Tahzan
http://sdialazhar14.files.wordpress.com/2009/05/senyum-ikhlas-ceria.jpg 

Segera beramal Dan Jangan Ditunda


Seseorang yang memiliki dua saudara yang sedang pergi dan ia menunggu kedatangannya.Salah seorang datang esok hari sementara yang satunya lagi bulan depan atau tahun depan. Sudah pasti ia tidak akan bersiap-siap menyambut saudaranya yang datang bulan atau tahun depan. Akan tetapi, ia akan bersiap-siap menyambut kedatangan saudara yang ia tunggu kedatangannya esok hari. Hal itu berarti,persiapan merupakan hasil dari masa penantian yang sudah dekat.



Umar bin Khaththab ra berkata,”pelan-pelan dalam segala sesuatu yang baik,kecuali dalam amal-amal yang berkaitan dengan akhirat.” Al-Hasan dalam pesannya berkata,”Bergegaslah,Bergegaslah, ia hanya tinggal beberapa hembusan nafas. Jika kalian menahannya, amal-amal yang kalian kerjakan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT akan terputus.Semoga Allah mengasihi orang yang memikirkan dirinya dan meratapi dosa-dosanya.” Lalu,ia membaca ayat:



“...Karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.” (Maryam:84)

Maksud beberapa nafas ialah bilangan terakhir ketika nyawamu keluar, ketika berpisah dengan keluargamu, dan ketika kamu dimasukkan ke dalam kubur.

Ali ra berkata,”Sesungguhnya dunia telah pergi berpaling dan akhirat telah datang menghadap.Namun, masing-masing dari keduannya memiliki anak-anak (pengikut). Maka,jadilah kalian anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia. Karena, hari ini hanyalah untuk beramal dan tidak ada perhitungan amal, sedangkan besok ialah perhitungan amal dan tidak ada amal.

Referensi:
Tamasya Hati Oleh Dr.Ahmad Farid
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqvD6v-UdcFnQChrpqQh2VuuLcwSLCtJpiMESZ9AQdpk9_I9_1-X0bwVXC9RihP97ekV-ahPeHBgCtHlqd77bQaBcaO2YJw2_WuU7e0poH2_45xnBvO7kmOAOfgV3fB4S-wuF_VjS1NpyN/s1600/safar.jpg
http://suryanaoky.blogspot.com/p/al-quran-digital_12.html 


Tauhid 1


Allah ta'ala berfirman,






"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi 2 kepada-Ku."
(QS.Adz-Dzaariyat[51]:56)









"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut 3itu."
(QS.An-nahl[16]:36)















Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS.Al-Israa'[17]:23-24)





Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. 
(QS.An-Nisaa[4]:36)



























"Katakanlah (Wahai Muhammad): "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar ". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).

Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah . Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa."
(QS.Al-An'am[6]:151-153)


Ibnu Mas'ud 4 r.a.berkata,"Barangsiapa yang ingin melihat wasiat Muhammad s.a.w yang tertera di atas cincin stempel beliau,hendaklah membaca firman Allah ta'ala,"Katakanlah (Wahai Muhammad), 'marilah kubacakan kepada kalian apa yang diharamkan kepada kalian oleh Rabb kalian,yaitu: Janganlah kalian berbuat syirik kepada-Nya sedikitpun...'sampai firman-Nya,"dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia..."(QS.Al-An'am[6]:153)
(Hasan, diriwayatkan oleh tirmidzi 3070,Ibnu Abi Hatim dalam kitab At Tafsir 8056,Thabrani dalam kitab Al Kabir 10060)

Muadz bin Jabal 5menuturkan,

Aku pernah memboncengi nabi s.a.w diatas seekor keledai.Beliau bersabda kepadaku, "wahai Muadz, apakah engkau tahu apa hak Allah yang wajib dipenuhi hamba-Nya dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah?"Aku menjawab,"Allah dan Rasul-Nya lebih tahu."Beliau bersabda,"Hak Allah yang wajib dipenuhi para hamba-Nya adalah beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun;sedangkan hak para hambayang pasti dipenuhi Allah adalah Dia tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya sedikit pun."Aku bertanya,"Wahai Rasulullah,bolehkah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada khalayak ramai?" nabi menjawab, "Janganlah engkau sampaikan dahulu kabar gembira ini, nanti mereka hanya akan mengandalkan tauhid mereka dan tidak beramal."
(HR. Bukhari 2850,Muslim 30)


Catatan kaki:
1 Tauhid adalah menunggalkan Allah ta’ala dalam massalah rububiyah,uluhiyah dan kesempurnaan nama dan sifat-Nya. (Al jJadid Syarah kitab Tauhid halaman.17)
2Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ibadah adalah suatu ungkapan yang mencakup segala ucapan dan perbuatan baik yang lahir maupun yang batin yang dicintai dan diridhai Allah. (Al Ubudiyah halaman. 20) Agar suatu ibadah diterima Allah, maka ibadah harus memenuhi dua kriteria yaitu ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah s.a.w .Keduanya harus beriringan tidak boleh dipisahkan karena Allah tidak akan menerima amalan yang disertai kesyirikan dan kebid’ahan,pent.
3Ibnul Qayyim mengatakan bahwa thaghut adalah segala sesuatu (selain Allah) yang disembah, diikuti , dan ditaati hingga melampaui batas oleh seseorang hamba. ‘Umar mengatakan bahwa thaghut adalah setan. Jabir  mengatakan bahwa thaghut adalah dukun yang selalu didatangi setan.Imam Malik mengatakan bahwa thaghut adalah segala yang disembah selain Allah.
4Beliau adalah Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil Al Hudzali Abu ‘Abdurrahman. Beliau termasuk ulama terkemuka di kalangan para sahabat. Beliau wafat apada tahun 32 H.
5Beliau adalah abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal Al Anshari Al Khazraji. Beliau adalah seorang sahabat terkemuka dan terkenal. Beliau adalah ulama di kalangan sahabat. Beliau wafat di Syam karena penyakit Ta’un ‘Amwas pada tahun 18 H.


Referensi:
Kitab Tauhid-Memurnikan La Ilaha Illallah oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
http://bantahansalafytobat.files.wordpress.com/2010/10/tulisan-kaligrafi1.jpghttp://suryanaoky.blogspot.com/p/al-quran-digital_12.html
(dengan perbedaan editan sedikit)

Sebab panjang Angan-angan dan solusinya


Panjang angan-angan mempunyai dua mempunyai dua sebab;ada kalanya karena kebodohan dan adakalanya karena cinta dunia.

Cinta dunia ialah kalau seseorang menyukai dunia,kesenangan dan kenikmatan-kenikmatannya,serta hatinya merasa berat berpisah dengannya. Hal itu pun akan menghalangi hati dari memikirkan kematian yang menjadi sebab perpisahannya.

Setiap orang yang membenci sesuatu, pasti akan mencegah diri darinya. Sangat senangnya manusia mengangan-angan pekara batil, sehingga selamanya akan mengharapkan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya, yaitu hidup kekal di dunia. Ia akan selalu membayangkan dan memikirkannya di dalam hati.

Selain itu, ia akan memikirkan hal-hal yang menjadi tuntutan kehidupan apa yang ia butuhkan. terdiri dari harta,keluarga,rumah,teman-teman,kendaraan,dan segala penunjang kehidupan dunia. Hatinya akan terus digelayuti pikiran seperti ini dan fokus terhadapnya. Lalu, ia lalai dari mengingat kematian dan tidak mengakui kedekatannya. Bila suatu ketika dalam hatinya terbesit dekatnya kematian, juga kebutuhan untuk bersiap-siap menghadapinya,ia akan menundanya dam berjanji kepada kepada dirinya dengan berucap, "hari-hari masih terbentang luas di depanmu hingga kamu dewasa dan bertaubat."

Selain itu,ia juga akan memikirkan hal-hal yang menjadi tuntutan kehidupan dan apa yang ia butuhkan. Terdiri dari nharta,keluarga,rumah,teman-teman,kendaraan,dan segala penunjang kehidupan di dunia. Hatinya akan terus digelayuti pikiran seperti ini dan fokus terhadapnya. Lalu, ia lalai dari mengingat kematian dan tidak mengakui kedekatannya. Bila suatu ketika dalam hatinya terbesit dekatnya kematian, juga kebutuhan untuk bersiap-siap menghadapinya,ia akan menundanya dan berjanji kepada dirinya dengan berucap, “Hari-hari masih terbentang luas di depanmu hingga kamu dewasa dan bertaubat.”

Ketika ia telah dewasa,ia akan berkata, “Hingga ia menjdai tua.” Ketika ia sudah tua,ia akan berkata,”Hingga selesai membangun rumah ini dan memenuhi pekarangan ini,atau sepulangnya dari perjalanan ini.”Ia masih terus menunda-nunda. Ia tidak masuk dalm satu kesibukan,kecuali ada sepuluh kesibukan lain yang masih akan ia selesaikan.


Begitulah, beransur-ansur waktu terus berlalu, hingga kematian menjemputnya pada waktu yang tidak ia sangka-sangka.Saat itulah,sangat panjang penyelesaiannya.Mayoritas penduduk neraka ialah orang yang suka menunda-nunda dan mendengung-dengungkan kata “nanti”.Orang yang suka menunda-nunda tidak tahu bahwa yang mendorongnya berbuat taswif (menunda-nunda) juga akan ada padanya besok hari. Seiring berjalannya waktu, penundaaannya akan semakin kuat dan kokoh.

“Seseorang tidak memenuhi kebutuhannya Dan kebutuhan tidak akan selesai, kecuali setelah terpenuhi”

Termasuk kebodohan jika manusia berbuat aniaya pada masa mudanya, dengan anggapan kematiannya masih lama.Padahal sebaliknya, ia amat dekat. Lelaki malang ini tidak berpikir,seandainya orang-orang tua di kampungnya dikalkulasi,jumlah mereka hanya sedikit.Jumlah mereka yang sedikit dikarenakan kematian pada usia muda lebih sering menimpa manusia. Hingga ketika seorang tua meninggal,ribuan anak dan pemuda juga telah meninggal.

Seandainya orang yang lalai ini mau berpikir dan menyadari kematian tidak mengenal waktu; masa muda,dewasa, dan tua, musim dingin maupun panas, siang atau malam, niscaya ia akan sangat sensitif terhadapnya dan akan bersiap-siap menyambutnya.

Ia mengira,selamanya akan mengatarkan jenazah.Ia tidak berpikir,kelak jenazahnya juga akan diantar. Sebab, ia sudah terlau sering menyaksikan kematian orang lain, sedangkan kematiannya sendiri tak pernah ia kenal.

Karena itu,solusinya ialah hendaknya ia membandingkan dirinya dengan orang lain dan mengetahui bahwa jenazahnya akan diangkut dan dikubur di dalam kuburan. Mungkin saja tanah yang menutup liang lahatnya telah digali dan dikosongkan, sememntara ia tidak mengetahuinya. Mungkin saja kain kafannya telah disulam sementara ia tidak mengetahuinya.

Jika benar demikian, tindakan taswif-nya selama ini benar-benar merupakan kebodohan. Bila Anda telah mengetahui bahwa penyebabnya ialah kebodohan dan cinta dunia, maka solusinya adalah  menghindari penyebabnya,meskipun menyingkirkan cinta dunia dari dalam hati memang amat sulit.

Sebab,ia adalah penyakit gansa yang melemahkan orang-orang dahulu dan kemudian.Tidak ada obat untuknya, kecuali beriman kepad hari akhir,siksa pedih, dan pahala agung yang terkandung di dalamnya.Ketika seseorang telah meyakini hal itu, cinta dunia kan menyingkir dari hatinya. Karena,mencintai kemuliaan akan menghapus cinta kehinaan di dalam hati.

Sementara itu,obat kebodohan ialah hendaknya setiap saat seseorang memikirkan anggota tubuhnya dan merenungi bagaimana kalau kelak dimakan cacing-cacing tanah.hal itu merupakan suatu kepastian.

Bagaimaan tulang-tulangnya hancur,tak ada satu bagian pun dari daging dan lemaknya, kecuali akan menjadi santapan cacing-cacing tanah. Tak ada satu bagian pun dari tulangnya,kecuali akan hancur.

Kelak ia akan mengetahui,kedua mata yang ia pergunakan untuk memandang sesuatu yang dihalalkan dan diharamkan Allah juga kan disantap cacing tanah. Cacing akan memakan lidah yang ia gunakan untuk berbicara dan persendian yang ia gunakan untuk bergerak. Ikatan-ikatannya akan hilang dan tulang-belulangnya berserakan.

Referensi:
Tamasya Hati Oleh Dr.Ahmad Farid-halaman 22
http://qitori.files.wordpress.com/2007/07/memahami-kemarahan.jpg

Pentingnya Kata-Kata dalam Transformasi Diri


Kalau Anda pernah baca buku the Secret disitu diterangkan pentingnya berpikir positif dalam proses manifestasi apa saja yang Anda ingin peroleh.

Pikiran menentukan apa yang Anda ucapkan atau tindakan yang Anda lakukan.

Secara alamial proses berpikir ini terjadi sangat cepat dan terus-menerus sehingga seringkali ucapan atau tindakan kita keluar begitu saja tanpa kontrol.

Akibatnya seringkali bukannya sukses yang didapat tapi justru kegagalan yang terjadi.

Di artikel ini saya ingin mengingatkan pentingnya memperhatikan kata-kata yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari.

Dalam proses transformasi diri Anda bisa mengubah persepsi atau emosi Anda terhadap suatu kejadian dengan menggunakan kata-kata yang berbeda.

Kata Bermakna Ganda

Kata yang sangat populer digunakan orang tapi sebetulnya merugikan secara mental adalah kata ”mencoba”.

Kata ”mencoba” memberikan kesan seolah-olah sesuatu akan terjadi tapi sebetulnya tidak.

Apa yang ada dibenak Anda ketika saya bilang, ”Saya coba perbaiki mobil Anda”.

Kemungkinan besar saya tidak akan memperbaiki mobil Anda atau mobil Anda tidak akan pernah betul meskipun saya sudah mencoba berbagai macam cara untuk memperbaikinya.

Kata mencoba tidak menggambarkan intensi atau niat Anda untuk mengambil tindakan.

Paulo Coelho dalam bukunya The Alchemist mengatakan, ”Alam semesta berkonspirasi membantu mereka yang memiliki niat kuat untuk memperoleh apapun yang mereka inginkan”.
Alam semesta akan ”kebingungan” mencari tahu apa sebetulnya yang Anda inginkan kalau Anda menggunakan kata ”mencoba”.

Kata lain yang sering kita gunakan adalah ”mungkin”.

Kata ”mungkin” menggambarkan ketidakpastian dan ketidakyakinan Anda untuk melakukan apa yang Anda mau.
Apa yang ada dibenak Anda apabila saya mengatakan, ”Mungkin saya datang malam ini”.
Tentunya Anda tidak yakin saya akan datang atau tidak, kan?

Jangan Gunakan Kata Negative

Selayaknya kita tidak menggunakan kata negatif seperti “jangan” atau “tidak”.
Pikiran bawah sadar tidak mengenal kata negatif sehingga tiap kali kali kita menggunakan kata ”jangan” atau ”tidak”, kita berharap keadaan itulah yang kita inginkan.
Misalnya begini ”saya tidak mau miskin”. Pikiran bawah sadar akan menterjemahkannya menjadi ”saya mau miskin” karena semakin Anda berpikir ”saya tidak mau miskin” yang terbayang adalah saat ini Anda miskin.

Masih bingung? Contoh lain misalnya, ”Jangan bayangkan monyet naik sepeda”.
Apa yang ada di pikiran Anda sekarang?
Kemungkinan besar Anda membayangkan seekor monyet yang sedang naik sepeda, kan?

Transformational Vocabulary

Ada istilah namanya ”Transformational Vocabulary” yang intinya mengganti kata-kata tertentu dengan kata-kata yang lebih bermakna untuk membantu kita mencapai tujuan yang diinginkan.
Anda bisa mengubah persepsi Anda tentang sesuatu dengan menggunakan kata-kata yang berbeda.

Contohnya:

Saya coba perbaiki mobil Anda,
ganti dengan:
Saya akan perbaiki mobil Anda

Saya mungkin datang malam ini,
ganti dengan:
Insya Allah,Saya datang malam ini

Saya tidak mau miskin,
ganti dengan:
Saya mau kaya

Saya mengerjakan ini karena disuruh atasan saya
ganti dengan:
Saya mengerjakan ini karena saya memilihnya

Latih diri Anda untuk mengawasi kata-kata Anda sendiri.
Anda akan merasakan kata-kata itu memiliki kekuatan dan energi positif. Transformational vocabulary bisa mengubah cara pandang atau persepsi Anda terhadap situasi apapun dan meningkatkan kesadaran Anda.


Referensi:
http://www.pengembangandiri.com/articles/31/1/Transformasi-Diri-Awasi-Kata-Kata-Anda/Page1.html
http://multiply.com/mu/gapur/image/3/photos/4/400x400/4/drop-ki-mizu.jpg?et=MW2pUEYj3uKGmUvVrXGSkQ&nmid=25769412
(dengan beberapa penambahan)

Keistimewaan Surat Al-Faatih_ah


a.Termasuk Surat yang Pertama kali Turun
Surat Al-Faatih_ah termasuk salah satu surat yang pertama kali diturunkan,selain surat al'Alaq,al-Muzammil dan al-Mudatsir.Surat ini diturunkan seminggu setalah Rasululah saw. mendapatkan wahyu pertama di Gua Hira (surat al-'Alaq ayat 1-5),atau bersamaan dengan turunnya penyempurnaan surat al-'Alaq (Khaalid,2006:60)
b.Menjelaskan Seluruh Kandungan Al-Qur'an.
Jika diringkas,kandungan Al-Qur'an dapat dibagi menjadi tiga yaitu:tauhid,akidah dan muamalah.Ke tujuh ayat yang terdapat dalam al-Faatih_ah mencakup ketiga pokok ajaran ini.
c.Wajib Dibaca Dalam Shalat
Dari'Ubadah bin Shaamit bahwasanya Rasulullah saw bersabda,"Tidak (sah) shalat seseorang yang belum membaca pembuka al-Qur'an (al-Faatih_ah)."(H.R. al-Bukhari no.714).
d.Sebagai Obat (Asy-Syifa')
Al-Faatih_ah dapat dijadikan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, khususnya penyakit hati.
Dari Abuu Sa'iid al-Khudrii ra,Rasulullah  saw bersabda,"Surat al-Faatih_ah adalah obat dari setiap racun."(H.R. al-Darimi)
e.Sebagai Ruqyah (penawar)
Suatu hari Abuu Sa'iid al-Khudri memasuki sebuah kampung.Abuu Sa'iid sangat heran karena tidak menjumpai seorang pun penduduk di situ.Setelah cukup lama berhenti,barulah dia bertemu dengan salah seorang penduduk kampung.Abuu Sa'iid segera menanyakan keanehan yang dia saksikan.
"Seluruh penduduk sedang berada di rumah kepala desa yang terkena gigitan ular (dalam riwayat lain sengatan kalajengking),"salah seorang penduduk kampung memberi penjelasan. "Sudah beberapa tabib dipanggil,tetapi tidak satu pun  yang dapat menyembuhkannya." Penduduk itu juga mengatakan,siapa saja yang bisa menyembuhkan kepala desanya akan diberi hadiah kambing.Mendengar penjelasan itu, Abuu Sa'iid meminta diantarkan ke rumah kepala desa.
Sesampainya di rumah kepala desa.Abuu Sa'iid membacakan surat al-faatih_ah, lalu mengusap bekas gigitan ular dengan air.Atas izin Allah, kepala desa itu pun sembuh.janji pun ditepati,Abuu Sa'iid dibekali hadiah beberapa ekor kambing.Sesampainya di kota Madinah,Abuu Sa'id menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah saw. 
Setelah mendengar penuturan Abuu Sa'iid,Rasulullah saw. bertanya,"Dari mana engkau mengetahui bahwa surat al-Faatih_ah merupakan penawarnya(Ruqyah)?" (H.R. Ah_mad) 
Karena peristiwa inilah,surat al-Faatih_ah dinamakan ar-ruqyah.
f.Sebagai Kaafiyah
Al-Faatih_ah dikenal juga dengan nama surat al-kaafiyah (yang mencukupi) karena kandungan al-Qur'an dari surat al-baqarah sampai dengan an-Naas menjelaskan ayat-ayat yang ada dalam surat al-Faatih_ah.
g.Tidak ada dalam Kitab-kitab Suci Sebelumnya.
Dari Abuu Hurairah ra,dari Ubay bin Ka'ab ra,Rasulullah saw bersabda, "Demi dzat yang menguasai diriku,Allah tidak pernah menurunkan dalam kitab taurat dan injil seperti Ummu al-Qur'an (al-Faatih_ah)," (H.R. at-Tirmidzi).

Referensi:
Mengakrabi Al-Qur'an oleh H.Deden Zainal Mutaqin, L.C, M.Si-Halaman 2-3
http://www.invitationtothetruth.com/images/jamaal1.jpg