Memahami Izin di Dalam Komunikasi

"Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah

dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya.

Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya,

maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka,

dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

(Q.S. An-Nûr [24] : 62)

_______________________________

Asbabun Nuzul Surat An-Nûr [24] : 62

"Urwah bin Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi meriwayatkan bahwa dalam perang Ahzab,

kaum Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan berusaha memasuki Madinah dari rumah, nama sebuah sumur terkenal di Madinah. Sementara di sisi lain suku Ghathafan juga mendekati Madinah dari arah Na'ma, dekat gunung Uhud.

Ketika mendengar kabar ini Rasulullah beserta kaum muslimin langsung menggali parit untuk membentengi Madinah.

Saat itulah kaum munafik tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja. Mereka sering pulang ke rumah mereka tanpa izin kepada Rasulullah.

Padahal jika kaum muslim hendak pergi atau melakukan sesuatu, merek memberitahu dan meminta izin terlebih dahulu kepada Rasulullah.

Lalu mereka segera menggali parit lagi. Oleh karena itu turunlah ayat ini."

(HR. Ibnu Ishaq dan Baihaqi)

Silahkan direnungkan atau ditadabburi surat An-Nûr [24] : 62 dan Asbabun Nuzulnya masing-masing. Kita sama-sama belajar bagaimana membenahi diri. 


Gambar From : 
http://www.youtube.com/watch?v=Gg3jxr5sI18