3 Pesan Akhir Ramadhan

Pesan Pertama : Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala hanya menerima amal dari orang yang ikhlas karena Allah dan mencari keridhaan-Nya
Dari Syaddad Abi Ammar dari Abu Umamah al-Bahili berkata:
Ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sambil berkata:
"Bagaimana pendapat engkau tentang seseorang yang berperang demi upah dan ingin dipuji orang lain?
Rasulullah menjawab: "dia tidak mendapatkan apapun". Orang tersebut mengulanginya tiga kali.
Dan Rasulullah menjawab: "dia tidak mendapatkan apapun". Kemudian Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menerima amal kecuali yang ikhlas karena Allah dan mencari keridhaan-Nya". (H.R. An-Nasai)

Ali radhiallahu 'anhu berkata:
"Hendaklah kalian lebih memperhatikan diterimanya amal daripada beramal, bukankah kalian mendengar firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya Allah hanya menerima amal dari orang-orang yang bertaqwa".

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kalian saling mengintai, saling membenci, saling membelakangi, saling mendengki.
Dan Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.
Seorang Muslim adalah saudara muslim yang lain, tidak boleh menzholiminya, menghinanya dan menipunya.
Setiap muslim bagi muslim yang lain haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.
Taqwa adalah disini, Taqwa adalah disini, Taqwa adalah disini, Beliau menunjuk dadanya tiga kali.
Cukup seseorang dikatakan orang yang jahat apabila menghina saudaranya yang muslim.(H.R. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah).
Pesan kedua: Janganlah kamu kembali kebelakang maka kamu menjadi orang yang rugi
"Dan janganlah kamu berbalik kebelakang maka kamu menjadi orang yang rugi".(Q.S. Al-Maidah:21)

"Sesungguhnya orang yang berbalik kepada kekafiran setelah petunjuk itu jelas bagi mereka syaithanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka".(Q.S. Muhammad:25)

"Janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintalnya dengan kuat, menjadi cerai berai kembali".(Q.S. An-Nahl:92)

"Dan diantara manusia ada yang menyembah Allah ditepi,
maka jika ia memperoleh kebaikan, dia merasa puas
dan jika dia ditimpa satu cobaan dia berbalik kebelakang.
Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata".(Q.S. Al-Hajj:11)
Pesan ketiga: Amal Ibadah yang dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan terus-menerus walaupun sedikit
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya".(Q.S. Al-Baqarah:286)
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha. berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. "Ditanya, amal apakah yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala?". Nabi menjawab: "Yaitu amalan yang dilakukan terus menerus walaupun sedikit".(H.R. Ahmad, Al-Bukhary dan Muslim)

Referensi:
Lembar Buletin 'Idul Fitri 1433 H ,dengan editing

Tips Menjaga Semangat

  1. Memperbanyak teman, misalnya dengan mengikuti organisasi karena semakin banyak teman, maka akan semakin banyak saingan dalam kuliahmu. Oleh karena itu motivasi akan semakin besar karena adanya kompetisi, baik itu kompetisi dalam mencari teman atau menjadi yang terbaik. Bisa juga temanmu yang akan menyemangatimu saat kamu mulai bosan.

  2. Mengikuti kompetisi-kompetisi yang bermanfaat karena dalam kompetisi itu pasti ada persaingan dan persaingan akan meningkatkan motivasi yang ada pada diri kita.

  3. Ikuti kegiatan training motivasi agar dapat menambah referensi tentang cara agar lebih termotivasi ataupun agar dapat mempertahankan motivasi yang sudah ada.

  4. Bacalah Al-Qur'an dan (minimal) terjemahannya karena di dalam Al-Qur'an terdapat banyak sekali cerita dan eristiwa maupun pelajaran yang dapat membuat kita lebih termotivasi untuk berbuat baik tentunya. Lafal yang kita ucapkan juga akan menentramkan hati.

  5. Bacalah buku-buku tentang motivasi diri (bisa tentang tokoh dan pengalamannya) dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

  6. Berusaha yang terbaik dalam melakukan semua hal, bukannya mempertahankan kelebihanmu, yang itu malah akan membuatmu capek agar terus "jadi sempurna". Hasil sempurna akan dapat dicaai dengan usaha yang sungguh, intinya hargai proses, bukan hasil.
Referensi:
Tazkia- Media Informasi Islam oleh Media Informasi Islam KMFM UGM/Juni 2010/Halaman 6

Pemberian Saran

Dalam pemberian saran ada 3 (tiga) macam yaitu diantaranya:
  1. Memberitahu staf Anda dari tidaktahu kesalahannya menjadi tahu dimana letak kesalahannya, disini Anda mengingatkan kesalahannya.

  2. Membantu staf Anda menyelesaikan masalahnya, karena tidak jarang orang tahu bahwa sesuatu itu masalahnya. Tetapi tidak tahu harus berbuat aa. Dalam hal ini pemimin hanya sebagai pembantu menyelesaikan masalah, bukan penyelesaiannya, sebab diharapkan dengan kita hanya membantu staf kita bisa lebih berkembang.

  3. Menyemangati staf yang berbuat salah agar tetap mau memperbaiki kesalahannya. Janganlah sekali-kali seorang emimin mencela atauun menghina bawahannya, saat bawahannya meletakkan kesalahan, itu sungguh merupakan sikap yang tidak bijak dan tidak membanggakan bagi seorang pemimpin. (AA.GYM)
Dengan memberi saran yang benar mengenai hal ke depan yang sebaiknya bawahan Anda lakukan, merupakan langkah positif untuk mendukung bawahan Anda lebih berkembang menjadi lebih baik.

Referensi:
LEADER YANG SHIP - Panduan Keemimpinan Praktis dan Efektif oleh Darmo Budi Suseno / Halaman 97-98
http://www.dmc.tv/images/articles/Wannisa/1204118510.jpg ,gambar dengan diedit.

Qiyamullail
Kebutuhan Kader Dakwah

Umar bin khatab berkata:
"Jika kuisi malamku dengan tidur, sungguh telah ku sia-siakan jiwaku.Jika kuisi siangku dengan tidur sungguh sungguh telah ku sia-siakan rakyatku."

Qiyamullail adalah madrasah terbesar dimana seorang muslim ditempa disana untuk mengenal Rabb-Nya. Karena ibadah di malam hari adalah jalan untuk meraih kemuliaan seorang hamba di hadapan Tuhan-Nya.Oleh karenanya seorang muslim yang muttaqin akan menyadari benar kebutuhannya terhadap qiyamullail,

"dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kalian sebagai suatu ibadah tambahan bagimu niscaya Rabbmu mengangkatmu pada tempat yang terpuji." (Q.S. Al-Isra : 79)

Jika qiyamullail adalah kebutuhan setiap muslim, apatah lagi kita sebagai aktivis Islam lebih banyak ujian yang kita lalui dan berbagai rintang yang kita hadapi dalam menegakkan agama islam ini. Maka qiyamullail lah yang menjadi pengisi kekuatan untuk kita tetap berada dalam ketegaran dan kesabaran. Pada saat itulah seorang hamba berdiri di hadapan Tuhannya dan penolongnya yang menguasai segala sesuatu, dengan merendahkan diri dan mengharap pertolongan Allah semata sebagai pengakuan bahwa diri seorang hamba adalah makhlukk yang lemah yang tiada seorang penolongpun selain Allah.

"Pada waktu malam ada saat dimana tiadalah seorang muslim dapat menemukannya lalu ia meminta kepada Allah suatu kebaikan melainkan akan diberikan-Nya." (H.R. Muslim)

Rasulullah adalh figur yang kenyang dengan qiyammullail. beliau tegar dalam berdiri dan sujud yang panjang di malam hari, hingga kaki beliau membengkak namun tiada terasakan.

Aisyah r.a. berkata : "adalah Nabi s.a.w.  Bangun sholat malam hingga bengkak kakinya, maka saya tegur, Mengapakah berbuat demikian padahal engkau telah diampuni baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Jawab Nabi, Tidakkah sudah selayaknya saya menjadi hamba yang bersyukur?"

Kiat mudah qiyamullail:
  1. seyogyanya tidak terlalu banyak makan
  2. seyogyanya tidak terlalu lelah disiang hari
  3. agar melakukan qailullah (tidur sebentar) di siang hari
  4. tidak banyak melakukan banyak maksiat disiang hari
  5. mengetahui keutamaan qiyamullail
  6. membersihkan hati dari prasangka kepada sesama muslim dan cita-cita menggapai dunia yang berlebihan
  7. ketika bangun di malam hari , hendaklah menghilangkan angan-angan dan khayalan yang dapat menyebabkan munculnya rasa takut kepada selain Allah
Rasulullah dalam memilih prajurit yang akan diikutkan dalam setiap peperangan adalah dengan melihat prajurit tersebut melakukan qiyamullail pada malam harinya. Bagaimana dengan kita sebagai kader dakwah? Semoga kita menjadikan diri kita sebagai orang-orang yang ahli sujud.

Kemenangan yang hakiki seseungguhnya terjadi pertama kali di alam jiwa.Yakni

Kepercayaan mengalahkan keraguan,
Harapan mengalahkan kecemasan,
Keberanian mengalahkan ketakutan,
Rindu kepada surga mengalahkan semua godaan dunia,
Tekad melumpuhkan kelemahan dan keterbatasan,
dan Kebesaran musuh berubah menjadi debu dalam pandangan jiwanya.

Karena sesungguhnya kemenangan-kemenangan di alam nyata adalah karena kemenangan kita di alam jiwa.


"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya".(Q.S. Asy-Syams [91]:8-10)

Syuro

"Dan orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antar mereka dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka." (Q.S. Asy-Syuura: 38)

Syuro (musyawarah) merupakan jalan yang disyariatkan Allah untuk membuat dan mengambil keputusan. Syuro berarti diskusi, menggodok berbagai pandangan dalam urusan-urusan publik atau membahas berbagai persoalan untuk kepentingan umat. Menegaskan urgensi syuro, Al-QWur'an menyebutkannya secara berdampingan dengan satu ibadah fardhu 'ain yaitu shalat dan infak dan menjauhi perbuatan keji.

Sa'id Musayyah meriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib r.a. mengatakan, "aku berkata, "Wahai Rasulullah terjadi suatu kasus sedangkan Al-Qur'an tidak menjelaskannya dan tidak pula Sunnah". Rasulullah menjawab, Kumpulkanlah orang-orang mukmin yang berilmu lalu musyawakanlah urusan itu di antara kalian dan janganlah kalian memutuskan atas dasar satu pendapat saja."

Dalam musyawarah itu ada 7 (tujuh) kebaikan sebagaimana yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib sbb:
  1. mengambil keputusan yang benar
  2. menampung pendapat
  3. terhindar dari kekeliruan
  4. menjaga celaan
  5. selamat dari penyesalan
  6. mengakrabkan hati dan mempererat ukhuwah
  7. mengikuti Sunnah
Beberapa adab yang harus diperhatikan setiap anggota syuro dalam syuro:
  1. meluruskan niat hanya karena Allah semata
  2. membuka syuro dengan kalimat thayyibah
  3. memunculkan suasana keakraban dan kedamaian
  4. menjaga kebersihan hati dari pikiran, perkataan dan perbuatan yang sia-sia
  5. menjauhi ikhtilat (bercampur baur tanpa hijab)
  6. menghindari debat kusir
  7. menghindari perdebatan panjang dalam masalah-masalah kecil
  8. tidak tertawa dan bercanda secara berlebihan
  9. saling melapangkan hati untuk menerima perbedaan pendapat dan menahan diri untuk tidak bersikap saling menyalahkan
  10. saling menghargai antar peserta (tidak memotong pembicaraan, memperhatikan pembicaraan dengan baik, dll)
  11. menghargai pemimpin syuro
  12. aktif memberikan masukan, berani mengatakan yang hak dan mengungkapkan yang batil
  13. selalu mengingat Allah
  14. akhiri dengan saling memaafkan, membaca doa penutup majlis untuk memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang dilakukan dalam syuro
Keputusan syuro bersifat mengikat dan wajib diikuti oleh setiap anggota syuro sekalipun itu bertentangan dengan pendapatnya.

Serta tidak menyalahkan peserta syuro lalu jika ternyata keputusan syuro yang dilaksanakan tidak memberikan hasil sesuai yang diinginkan.

Ukhuwah

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa."(Q.S. Az-Zukhruf:67)

Allah memberikan pahala yang besar dan tempat yang tinggi bagi mereka yang menjalin ukhuwah di jalan Allah. Seperti yang dijanjikan dalam sebuah haditsyang diriwayatkan abu hurairah ra:

"Sesungguhnya Allah pada hari kiamat akan berfirman: "Manakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku menaungi mereka dibawah naungan-Ku dan tidak ada naungan kecuali naungan-Ku."

Selemah-lemahnya ukhuwah adalah khusnuzhan atau melapangkan hati untuk saudaranya dan setinggi-tingginya adalah mendahulukan kepentingan saudara diatas kepentingannya meskipun ia sangat kekurangan.

Syarat-syarat Ukhuwah:

  1. Murni karena Allah
  2. Harus disertai dengan Iman dan takwa
  3. Ukhuwah harus konsisten dengan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah.
  4. Ukhuwah harus didasarkan saling memberi nasihat di Jalan Allah
  5. Dibangun atas dasar saling membantu satu sama lain dalam suka maupun duka
Sarana Memperdalam Ukhuwah:
  1. Jika seseorang mencintai saudaranya maka katakanlah bahwa dia mencintainya
  2. Ketika bertemu dengan saudaranya maka segeralah bersalaman
  3. Menampakkan wajah yang berseri-seri ketika bertemu
  4. Jika meninggalkan saudaranya maka mintalah doa darinya
  5. Saling mengunjungi
  6. Memberi ucapan selamat kepada saudara dan menciptakan suasana bahagia dalam setiap kali kesempatan
  7. Menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh kepada saudaranya dalam memenuhi kebutuhannya.
Tahapan Ukhuwah:
  1. Ta'aruf (saling mengenal)
    • Secara fisik
    • Pemikiran
    • Kejiwaan
  2. Melaksanakan proses tafahum (saling memahami)
    • Dengan menyatukan hati (Q.S. 8:60)
    • Menyatukan pemikiran
    • Menyatukan amal
  3. Melaksanakan proses ta'awun (saling menolong)
    • Secara hati (saling mendoakan)
    • Secara pemikiran (berdiskusi dan menasihati)
    • Secara amal (bantu-membantu)
  4. Melaksanakan proses takaful (saling menanggung) muncul setelah ta'awun
    • Hati saling menyatu
    • Saling menyayangi
  5. Akhirnya muncul kesatuan barisan dan kesatuan umat
"Barangsiapa yang melapangkan kesulitan sesama muslim dalam kesulitan dunia, maka Allah akan melapangkan satu kesulitan di hari kiamat dan barangsiapa yang memberi kemudahan terhadap orang yang tertimpa kesulitan Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat dan barangsiapa yang menutupi kejelekan Muslim lainnya Allah akan menutupi kejelekannya di dunia maupun di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu hamba-Nya selagi ia membantu saudaranya."(H.R. Muslim)

Amal Jama'i

Dua orang lebih baik dari seorang dan tiga orang lebih baik dari dua orang dan empat orang lebih baik dari tiga orang. Tetaplah kamu dalam jamaah.Sesungguhnya Allah Azza wajalla tidak akan mempersatukan ummatku kecuali dalam petunjuk (hidayah). 
(H.R. Abu Dawud)

Kadang kala ada suatu ego yang muncul dari dalam diri manusia ketika ia dihadapkan dengan orang lain, apalagi kalau orang lain itu lebih baik dari kita. Lebih pintar, lebih supel tau lebih sholeh. Seolah dada kita tidak sanggup menampung orang yang melebihi kemampuan kita sendiri.

Ada pula sebagian kita yang merasa rendah diri, minder ketika berhadapan dengan orang lain. Bukan rendah hati, tetapi rendah diri. Takut salah, tidak berani menyampaikan pendapat, selalu berada dibawah bayang-bayang orang lain.

Kedua sikap ekstrim itu bukanlah akhlak yang sepantasnya dimiliki seorang insan. Akhlak itu seringkali menghambat kita dalam berdakwah. Dakwah yang seharusnya dipikul bersama dan dijinjing berbarengan terhambat dikarenakan sikap kita yang enggan dan belum ikhlas dalam hidup berjamaah.

Akhlak itu mungkin saja muncul karena kita belum mencintai saudara kita karena Allah atau akhlak itu muncul karena penyakit wahn dalam diri kita. 

Penyakit cinta dunia dan takut mati. Penyakit yang menyebabkan ummat Islam dewasa ini seperti yang diramalkan oleh Rasulullah empat belas abad silam. Ummat Islam banyak tetapi seperti buih di lautan, terombang-ambing kesana-kemari, tidak dihargai. Kita menang di Jumlah, tetapi rapuh sebagai sebuah jamaah.

Konsep Dakwah

Pengertian Dakwah:

Mengajak manusia kepada Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik, sehingga mereka meninggalkan thaghut dan beriman kepada Allah agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar ;merekalah orang-orang yang beruntung."
(Q.S. Ali-Imran : 104)

Cara dakwah
  • Hikmah : proporsional
  • Nasehat yang baik
Keutamaan Dakwah

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(Q.S. An nahl : 97)
  • Nikmat Allah yang terbesar
  • Tugas pokok Rasul
  • Kehidupan yang berkah
  • Cinta Allah
  • Pahala yang tak pernah terputus
  • Sebaik-baik amal
  • Kehidupan yang diridhai Allah
  • Ridha Allah
  • Rahmat Allah
  • Pahala yang dilipatgandakan
Kegiatan Dakwah
  • Merubah jahiliyah kepada pengetahuan
  • Merubah pengetahuan menjadi fikrah (pola pikir)
  • Merubah fikrah menjadi aktivitas
  • Merubah aktivitas amal menjadi hasil
  • Merubah hasil menjadi tujuan yaitu ridha Allah
Penyakit Umat dalam Dakwah
  1. Penyakit umat pangkalnya adalah:
    • Infiradiyah (Individual)
  2. Secara Ma'nawiyah (mental):
    • Emosional-serampangan
    • Berorientasi pada tokoh-figuritas
    • Merasa hebat-egois
    • Merendahkan orang lain-berpecah
  3. Secara Aktivitas
    • Asal-asalan tidak bertanggung jawab
    • Sebagian-sebagian pertentangan
    • Tradisional tidak punya wawasan
    • Tambal sulam tidak ada hasil
  4. Penyakit dakwah dapat diobati oleh amal jama'i dengan:
    • Kesadaran yang bersumber dari pengetahuan
    • Berorientasi Islami
    • Rendah hati
    • Adil
    • Manhaji
    • Menyeluruh
    • Modern
    • Perubahan secara total

Problem Ummat

"Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah..."
(Q.S. Ali-Imran [3] : 110)

Ummat Islam adalah ummat terbaik, yang seharusnya memimpin dunia dengan cahaya islam yang rahmatan lil 'alamin. Tetapi pada saat ini sedikit sekali peran yang dimainkan ummat Islam dalam percaturan dunia internasional. Sedikitnya peran ummat Islam itu, disebabkan karena kondisi kaum muslimin yang memiliki banyak kelemahan, yaitu ummat Islam lemah dalam hal:

  • Akidah
  • Tarbiyah (pendidikan)
  • Tsaqafah (pengetahuan)
  • Dakwah
  • Pengorganisasian
  • Akhlak
Sesungguhnya setiap masalah membutuhkan solusi dan penyelesaian. Dan masalah-masalah yang masih melekat dalam tubuh ummat Islam itu hanya bisa diobati dan disembuhkan dengan dakwah, yakni dakwah harakiyah yang integral dan menyeluruh, tidak parsial. Dakwah yang memiliki sifat:

  • Rabbaniyyah (Q.S 3:79 ,3:146)
  • Manhajiyah (konsepsional) (Q.S. 12:108)
  • Manhaliyah (bertahap)
  • Awlawiyah (punya prioritas)
  • Sesuai dengan realitas
  • Seimbang

Ungkapkanlah Perasaan Anda

Keadaan stress secara terus menerus dapat meletuskan emosi yang meletup letup.

Oleh karena itu, perhatikanlah perasaan Anda,
kendalikanlah dan ungkapkanlah apa yang ada di dalam benak Anda.

Setelah itu, niscaya diri Anda merasa senang, nyaman, berpikir logis, bercahaya dan berprestasi.

Tulisan tulisan juga merupakan cermin dari batin seseorang. Tulisan, ucapan dan reaksi tidak lain adalah bentuk ungkapan batin dan perasaan.

Bersikap diam hanya akan melahirkan ketimpangan dalam sikap, kesempitan jiwa, terbelenggunya kebebasan dan membuat mulut bungkam.

Jadi, janganlah melalaikan perasaan duka hati Anda. Ciptakanlah sosok yang menjadi sandaran untuk mengadukan segala kesempitan dan kedukaan Anda.

Percayakanlah urusan Anda kepada Allah dan bersandarlah kepada-Nya. Ya...Dialah Allah yang Maha Agung dan Mulia.

Ketika kaum Luth hendak mendobrak pintu rumahnya untuk menyerang para tamunya, Luth berkata sebagaimana firman Allah,

Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." (Q.S. Huud:80)

Mayoritas Ahli tafsir mengatakan bahwa maksudnya adalah, "Aku berlindung kepada Allah, bersandar kepada-Nya, dan memasrahkan segala urusan kepada-Nya."

Ketika akan dilemparkan ke lembah neraka, Ibrahim berkata,

Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.(Ali Imran [3] : 173)

Berikut ini firman Allah yang ditujukan kepada Rasulullah,
(Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka. Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." Maka mereka kembali dengan ni'mat dan karunia (yang besar) dari Allah. Mereka tiddk mendapat bencana apa-apa(Ali Imran [3] :173-174)

Oleh karena itu, marilah kita selalu bersama Allah agar Dia senantiasa bersama kita. Marilah kita hanya mengadu, mengeluhkan dan bertawakal kepada-Nya. Sesungguhnya jika Anda bermunajat, mengadukan kesedihan dan mengungkapkan perasaan Anda kepada Allah, niscaya kelemahan akan terjalin kuat dengan kekuatan dan hamba yang fakir akan mendapat sokongan dari Zat yang Maha Kaya dan Tinggi.

Jika demikian, maka Anda akan hidup dalam suasana yang istimewa, tenang dan nyaman. Perasaan seperti ini dapat dirasakan jika diri Anda mau mengungkapkan perasaan. Hendaknya Anda memiliki seorang penasehat yang dapat dipercaya, memiliki pendirian yang teguh dan mampu beragumentasi. Sungguh benar sebuah pepatah yang menyatakan,

"Bermusyawarahlah dengan orang lain."

Sesungguhnya jika diri Anda mengumpulkan sepuluh otak manusia, maka akan menghasilkan pendapat yang baik. Ambillah salah satu pandangan yang paling baik. Musyawarah akan mendatangkan keberkahan. Dalam syariat Islam, musyawarah itu diajarkan melalui firman Allah,

Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (Ali Imran [3]:159)

Dalam musyawarah terdapat keberkahan, ketenangan dan keistimewaan dalam mengambil sebuah keputusan. Ketika keputusan yang Anda ambil telah diteliti, dianalisa dan dimusyawarahkan sebelumnya, niscaya Anda akan merasa bahagia dan lebih tenang. Meski terkadang keputusan itu jauh dari benar sekalipun.

"Yang paling bermanfaat adalah bermusyawarah dengan orang yang pandai memberikan nasihat

Terimalah nasihat itu dan bukalah mata Anda untuk melihat dengan siapa Anda bermusyawarah."

Referensi: 
-Buku MENJADI MANUSIA UNGGUL oleh Muha_mmad bin Sarrar Al-Ya^mi.
-http://www.dakwatuna.com/wp-content/uploads/berdoa.jpg

Tangga Kepemimpinan {2}

Tangga ke-2 : Pemimpin yang Dipercaya



Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.(Q.S.Faathir :39)

Integritas tinggi adalah orang-orang yang dengan penuh keberanian dan berusaha tanpa kenal putus asa untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan.

Cita-cita yang dimilikinya itu mampu mendorong dirinya untuk tetap konsisten dengan langkahnya.

Ketika anda mencapai tingkat ini, maka orang lain akan melihat bagaimana aspek 'mulkiyat' yaitu komitmen anda, sehingga orang kemudian akan menilai dan memutuskan untuk mengikuti atau tidak mengikuti anda.

Integritas akan membuat anda dipercaya dan kepercayaan ini menciptakan pengikut. Dan kemudian tercipta sebuah kelompok yang memiliki kesamaan tujuan.

Tingkat kedua adalah Integritas yang menciptakan kepercayaan.

Integritas adalah sebuah kejujuran,tidak pernah berbohong dan kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan yang menghasilkan kepercayaan.

     Ketika pertama kali Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menerima wahyu dari Allah subhanahu wata'ala dia merasa bingung, "Siapa yang akan kuajak? Dan siapa pula yang akan mendengarkan?" -- sudah sewajarnya apabila Khadijah percaya padanya Ia sudah mengenalnya benar. Selama hidupnya laki-laki itu selalu jujur.55 Lalu Khadijah menyatakan beriman atas kenabiannya itu. Inilah hadiah sebuah kepercayaan dari orang lain yang diperoleh karena sikap jujur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang dijuluki 'Al Amiin' itu, saat itu dia memperoleh seorang pengikut.

     Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menghadapi tantangan yang sangat berat ketika pertama kali harus meluruskan akhlak kaum Quraisy. Tahu benar ia, betapa keras mereka itu. Dan betapa pula kuatnya mereka berpegang kepada berhala yang disembah-sembah nenek moyang mereka itu.56

Disinilah dibutuhkan suatu keberanian dan pengorbanan untuk mampu menegakkan kebenaran dan menciptakan suatu perubahan. Dia sungguh-sungguh melakukannya dan berani menangung segala resikonya. keberanian ini pula yang membangun kepercayaan dari para pengikutnya kelak.

Lalu Muhammad pun mengundang makan keluarga-keluarganya itu kerumahnya, dicobanya dengan mereka dan mengajak mereka kepada jalan Allah. Tetapi Abu Thalib, pamannya, lalu menyetop pembicaraannya itu. ia mengajak orang-orang pergi untuk meningalkan tempat itu. Keesokan harinya, sekali lagi, Muhammad mengundang mereka: "Siapa diantara kamu ini yang mau mendukungku dalam hal ini?" Mereka semua menolak. Hanya seorang anak kecil yang bangkit, "Rasulullah, saya akan membantumu, saya akan lawan siapa saja yang kau tentang." 57 Dia adalah Ali bin Abi Thalib. Ini adalah sebuah contoh konsistensi dari perjuangannya yang tidak pernah mengenal putus asa dan disinilah letak persyaratan untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat dipercaya.

Nabi Muhammad dengan terang-terangan mencela berhala kaum Quraisy. Pemuka-pemuka bengsawan kaum Quraisy dengan diketuai oleh Abu Sofyan bin Harb pergi menemui Abu Thalib (paman yang melindungi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam )."Abu Thalib", kata mereka, "Kemenakanmu sudah memaki berhala-berhala kita, mencela agama kita, tidak menghargai harapan-harapan kita -- Soalnya sekarang harus kau hentikan dia; kalau tidak, biarlah kami sendiri yang akan menghadapinya." -- kemudian dimntanya Muhammad datang (oleh Abu Thalib) dan diceritakannya maksud seruan Quraisy. Lalu katanya (Abu Thalib): "Jagalah aku, begitu juga dirimu. Jangan aku dibebani dengan hal-hal yang tak dapat kupikul." -- Dengan jiwa penuh kekuatan dan kemauan, ia menoleh kepada pamannya seraya berkata:

"Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan meletakkan bulan di tangan kiriku, dengan maksud supaya meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan aku tinggalkan, biar nanti Allah yang membuktikan kemenangan itu: di tanganku, atau aku binasa karenanya." 58

Inilah contoh seorang pemimpin sejati, pemimpin yang memiliki prinsip.

Dan prinsip inilah yang akan menciptakan kepercayaan dan pengaruh yang luar biasa dari pengikutnya kelak.

     Pernah suatu saat Utba berbicara kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, orang Quraisy ini menawarkan harta, pangkat, bahkan kedudukan sebagai raja.Muhammad menjawab dengan membacakan surat As Sajdah, Utbah diam mendengarkan kata-kata yang begitu indah:





Alif Laam Miim.
Turunnya Al-Quraan yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.
Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya." Sebenarnya Al-Quraan itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.(Q.S.As-Sajdah :1-3)

Dilihatnya sekarang yang berdiri dihadapannya itu bukanlah laki-laki yang didorong oleh ambisi harta, ingin kedudukan atau kerajaan -- melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orang kepada kebaikan. Ia mempertahankan sesuatu dengan cara yang baik dengan kata-kata yang penuh mukjizat.59

Inilah contoh pemimpin yang bisa dipercaya, ia memegang teguh prinsip, tidak tergoda oleh rayuan harta atau kedudukan, yang akan menghancurkan dan menarik kepercayaan yang telah diperolehnya dari para pengikutnya.

Bahkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mampu menolak tawaran tersebut dengan cara yang sangat mempesona. Inilah contoh-contoh dari tangga kedua seorang pemimpin, sebuah integritas.


Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.(Q.S.Al-An'am :48)


Catatan Kaki:
55Ibid. halaman 84
56Ibid. halaman 89
57Ibid halaman 92
58Ibid. halaman 97
59Ibid. halaman105

Referensi:
http://hotstuff.com.ua/uploads/posts/1181990681_historicalbuildings0591.jpg
edit picture:http://www.photoscape.org/ps/main/download.php -- with sofware photoscape_V.3.6.2.exe
http://suryanaoky.blogspot.com/p/al-quran-digital_12.html
Buku Tentang ESQ 165 halaman 104 - 106 ,dengan beberapa editan