TANDA-TANDA SIFAT SOMBONG
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi adanya penyakit ini adalah melalui pergaulan sesama manusia.
Melalui pergaulan, akan terdeteksi sombong apakah sombong yang berlebihan, sederhana atau ringan.
Apakah tanda-tanda seseorang itu memiliki sifat sombong? Di antaranya:
Payah menerima pandangan orang lain sekalipun hatinya merasakan pandangan orang itu lebih baik dari. Apalagi kalau pandangan itu datang dari orang yang lebih rendah dari apakah rendah umur, pangkat atau lain-lain lagi.
Mudah marah atau emosional. Kapan terjadi diskusi bilateral, cepat tersinggung atau cepat naik darah kalau ada orang salah atau salah.
Memilih-milih teman. Suka berteman hanya dengan orang yang satu 'level' atau sama taraf dengannya. Sedangkan dengan bawahan atau lebih rendah, dia tidak suka bergaul atau bergabung, takut jatuh status atau derajat dirinya. Bahkan dengan orang yang sama level dengan pun masih dipilih-pilih lagi. Yakni dia suka dengan orang yang mau mendengar dan mentaati kata-katanya. Mereka inilah saja yang dia bisa bergabung, duduk sama atau semajlis dengannya.
Memandang hina pada kelas bawah.
Dalam pembahasan atau diskusi, biasanya dia suka meninggikan suara atau menguatkan suara lebih dari yang diperlukan.
Dalam pergaulan dia suka kata-katanya didengar, diperhatikan dan diikuti. Sebaliknya di pihaknya sendiri, susah untuk mendengar cakap atau nasihat orang lain dan tidak prihatin dengan cakap orang. Apalagi untuk mengikuti cakap orang lain.
Dalam pergaulannya, dia saja yang memborong untuk berbicara dan tidak suka memberi kesempatan kepada orang lain berbicara. Kalau ada orang lain berbicara, dia suka memotong pembicaraan orang itu.
Kalau dia jadi pemimpin, dia memimpin dengan kasar dan keras terhadap para pengikutnya atau bawahannya. Ia membuat instruksi tanpa perhatian dan tidak ada perikemanusiaan. Kalau dia menjadi pengikut, susah pula untuk taat dan patuh pada pemimpinnya.
Sulit memberi kemaafan kepada orang yang salah dengannya. Bahkan ditengking-tengking, diherdik, dikata-kata atau dihina-hina. Di belakangnya diumpat-umpat.
Kalau dia yang bersalah, susah dan berat akan minta maaf. Rasa jatuh wibawa bila merendah diri meminta maaf. Bahkan dia tidak mengaku bersalah.
Dia suka dihormati. Tersinggung kalau tidak dihormati. Tetapi dia sendiri susah atau berat untuk menghormati orang lain.
Mudah mendendam dengan orang lain terutama bila orang itu salah.
Suka menzalimi orang baik secara kasar atau secara halus.
Kurang bergabung dengan orang kecuali terpaksa karena butuh orang itu atau karena takut orang itu.
Suka membicarakan keburukan orang seperti mengumpat, memfitnah dan membenci orang.
Kurang menghormati pemberian orang atau tidak menghargai pemberian orang lain.
Suka mengangkat-angkat diri atau menceritakan kelebihan diri.
Suka menghina dan menjatuhkan air muka orang di depan orang lain.
Kurang menghormati nikmat Allah. Kalau ada makanan, terjadi pemborosan atau membuang makanan yang berlebihan. Kalau ada pakaian meskipun masih elok dipakai tetapi suka berganti dengan yang baru. Pakaian yang lama dibuang. Kalau ada duit lebih, suka beli barang yang tidak diperlukan. Semua itu lebih digemari dari memberi nikmat yang berlebihan itu kepada orang lain.
Kalau berdiri, lebih suka bercekak pinggang (karena membesarkan diri). Kalau berbicara, menepuk-nepuk meja dan suka mencemik. Kalau berjalan suka bergaya, menghentak-hentak kaki atau berjalan membusung dada.
Kurang memberi simpati atau kurang menolong orang lain melainkan ada tujuan-tujuan dunia atau karena takut dengan orang itu.
Kurang minat menerima tamu atau tidak suka jadi tamu orang.
Tidak suka menyebut kelebihan-kelebihan orang lain karena takut menantang dirinya.
Kesalahan-kesalahan
orang lain dibesar-besarkan sedangkan kesalahan sendiri didiamkan,
disorokkan, buat-buat tidak tahu atau mencoba mempertahankan diri agar
orang menganggap dia tidak bersalah.
Sangat tidak senang dengan keberhasilan atau kemampuan orang lain.
Dia sangat tersinggung kalau ada orang memuji-muji atau menyebut kelebihan-kelebihan orang lain di hadapannya. Tetapi kalau dia dipuji, terserlah pada air mukanya rasa bangga dan senang hati.
Daftar tanda-tanda, riak-riak atau sikap-sikap di atas sudah cukup jelas untuk kita dapat mengenali sifat sombong ini. Kapan sudah diidentifikasi artinya memudahkan kita mengatasi atau mencabut sifat keji ini.
selengkapnya di:
http://www.usahataqwa.com/rohaniah/sombong?pfstyle=wp
Referensi:
http://www.usahataqwa.com/rohaniah/sombong?pfstyle=wp
diterjemahkan dengan google terjemahan,
http://translate.google.co.id/