Bagaimanakah niat kita?

Suatu hal yang mengenaskan dan membuat hancurnya kita .jika kita menjadi hamba dari dinar maupun dirham dan kain kemewahan dan diperbudak dengan-nya menjadikannya sebagaimana tuhan na'udzubillahi min dzalik.

Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah budak dinar, budak dirham dan budak pakaian (sutra kasar) serta budak Khamishah (campuran sutera), jika diberi ia akan ridla dan jika tidak diberi maka dia tidak akan ridla."(HR.BUKHARI)

sebagai suatu contoh yang nyata:bahwa jika suatu ketika seseorang  mengikuti suatu hal  sedangkan misal dia tidak mendapatkan sesuatu yang dia harapkan dan dia sangat inginkan maka dia kecewa.jadi apa suatu esensi mendasar yang membuat seseorang kecewa ,tidak lain dan tidak bukan adalah masalah terkait hal niatan .niat yang hanya berasal dan ditunjukkan untuk keduniaan saja jika tidak mendapat bagian maka akan ada kekecewaan.mari perbaiki niat kita.

perbaiki niat kita didalam ranah amanah kuliah-amanah organisasi dan amanah orang tua kita.karena disaat kita berujung pada keduniaan semata itu adalah sesuatu yang membuat kita lemah motivasi,kegersangan yang tidak ber-esensi pada kegiatan kita.namun jika niat itu tertuju pada Allah  semata sungguh itu akan melahirkan yang akan jauh lebih baik dari itu yang akan melahirkan suatu motivasi yang kuat ,kekuatan yang prima dalam hal setiap kegiatan dan amanah yang diemban.

Dari Amīr al-Mu’minīn, Abū Hafsh ‘Umar bin al-Khaththāb t, dia menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah r bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut” (HR. al-Bukhāriy dan Muslim).

Akhir kata ,Tidak hanya berkata dengan hanya berkata namun berkatalah dengan ilmu.

Referensi:
hadits di-copy di:
http://ewidoyoko.blogspot.com/2010/12/ujub-sumah-dan-riya.html
http://eko-agus.abatasa.com/post/detail/3969/hadits-niat
Terinspirasi:
Kajian di Sonopakis,thanks a lot
From FB:
http://www.facebook.com/#!/notes/oky-suryana/bagaimanakah-niat-kita/291095270937311

Tidak ada komentar:

Posting Komentar