Tangga ke-2 : Pemimpin yang Dipercaya
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa
yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu
tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.(Q.S.Faathir :39)
Integritas tinggi adalah orang-orang yang dengan penuh keberanian dan berusaha tanpa kenal putus asa untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan.
Cita-cita yang dimilikinya itu mampu mendorong dirinya untuk tetap konsisten dengan langkahnya.
Ketika anda mencapai tingkat ini, maka orang lain akan melihat bagaimana aspek 'mulkiyat' yaitu komitmen anda, sehingga orang kemudian akan menilai dan memutuskan untuk mengikuti atau tidak mengikuti anda.
Integritas akan membuat anda dipercaya dan kepercayaan ini menciptakan pengikut. Dan kemudian tercipta sebuah kelompok yang memiliki kesamaan tujuan.
Tingkat kedua adalah Integritas yang menciptakan kepercayaan.
Integritas adalah sebuah kejujuran,tidak pernah berbohong dan kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan yang menghasilkan kepercayaan.
Ketika pertama kali Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menerima wahyu dari Allah subhanahu wata'ala dia merasa bingung, "Siapa yang akan kuajak? Dan siapa pula yang akan mendengarkan?" -- sudah sewajarnya apabila Khadijah percaya padanya Ia sudah mengenalnya benar. Selama hidupnya laki-laki itu selalu jujur.55 Lalu Khadijah menyatakan beriman atas kenabiannya itu. Inilah hadiah sebuah kepercayaan dari orang lain yang diperoleh karena sikap jujur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang dijuluki 'Al Amiin' itu, saat itu dia memperoleh seorang pengikut.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menghadapi tantangan yang sangat berat ketika pertama kali harus meluruskan akhlak kaum Quraisy. Tahu benar ia, betapa keras mereka itu. Dan betapa pula kuatnya mereka berpegang kepada berhala yang disembah-sembah nenek moyang mereka itu.56
Disinilah dibutuhkan suatu keberanian dan pengorbanan untuk mampu menegakkan kebenaran dan menciptakan suatu perubahan. Dia sungguh-sungguh melakukannya dan berani menangung segala resikonya. keberanian ini pula yang membangun kepercayaan dari para pengikutnya kelak.
Lalu Muhammad pun mengundang makan keluarga-keluarganya itu kerumahnya, dicobanya dengan mereka dan mengajak mereka kepada jalan Allah. Tetapi Abu Thalib, pamannya, lalu menyetop pembicaraannya itu. ia mengajak orang-orang pergi untuk meningalkan tempat itu. Keesokan harinya, sekali lagi, Muhammad mengundang mereka: "Siapa diantara kamu ini yang mau mendukungku dalam hal ini?" Mereka semua menolak. Hanya seorang anak kecil yang bangkit, "Rasulullah, saya akan membantumu, saya akan lawan siapa saja yang kau tentang." 57 Dia adalah Ali bin Abi Thalib. Ini adalah sebuah contoh konsistensi dari perjuangannya yang tidak pernah mengenal putus asa dan disinilah letak persyaratan untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat dipercaya.
Nabi Muhammad dengan terang-terangan mencela berhala kaum Quraisy. Pemuka-pemuka bengsawan kaum Quraisy dengan diketuai oleh Abu Sofyan bin Harb pergi menemui Abu Thalib (paman yang melindungi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam )."Abu Thalib", kata mereka, "Kemenakanmu sudah memaki berhala-berhala kita, mencela agama kita, tidak menghargai harapan-harapan kita -- Soalnya sekarang harus kau hentikan dia; kalau tidak, biarlah kami sendiri yang akan menghadapinya." -- kemudian dimntanya Muhammad datang (oleh Abu Thalib) dan diceritakannya maksud seruan Quraisy. Lalu katanya (Abu Thalib): "Jagalah aku, begitu juga dirimu. Jangan aku dibebani dengan hal-hal yang tak dapat kupikul." -- Dengan jiwa penuh kekuatan dan kemauan, ia menoleh kepada pamannya seraya berkata:
"Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan meletakkan bulan di tangan kiriku, dengan maksud supaya meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan aku tinggalkan, biar nanti Allah yang membuktikan kemenangan itu: di tanganku, atau aku binasa karenanya." 58
Inilah contoh seorang pemimpin sejati, pemimpin yang memiliki prinsip.
Dan prinsip inilah yang akan menciptakan kepercayaan dan pengaruh yang luar biasa dari pengikutnya kelak.
Pernah suatu saat Utba berbicara kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, orang Quraisy ini menawarkan harta, pangkat, bahkan kedudukan sebagai raja.Muhammad menjawab dengan membacakan surat As Sajdah, Utbah diam mendengarkan kata-kata yang begitu indah:
Turunnya Al-Quraan yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.
Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad
mengada-adakannya." Sebenarnya Al-Quraan itu adalah kebenaran dari
Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang
kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan
mereka mendapat petunjuk.(Q.S.As-Sajdah :1-3)
Dilihatnya sekarang yang berdiri dihadapannya itu bukanlah laki-laki yang didorong oleh ambisi harta, ingin kedudukan atau kerajaan -- melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orang kepada kebaikan. Ia mempertahankan sesuatu dengan cara yang baik dengan kata-kata yang penuh mukjizat.59
Inilah contoh pemimpin yang bisa dipercaya, ia memegang teguh prinsip, tidak tergoda oleh rayuan harta atau kedudukan, yang akan menghancurkan dan menarik kepercayaan yang telah diperolehnya dari para pengikutnya.
Bahkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mampu menolak tawaran tersebut dengan cara yang sangat mempesona. Inilah contoh-contoh dari tangga kedua seorang pemimpin, sebuah integritas.
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan
kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan
mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak pula mereka bersedih hati.(Q.S.Al-An'am :48)
Catatan Kaki:
55Ibid. halaman 84
56Ibid. halaman 89
58Ibid. halaman 97
59Ibid. halaman105
Referensi:
http://hotstuff.com.ua/uploads/posts/1181990681_historicalbuildings0591.jpg
edit picture:http://www.photoscape.org/ps/main/download.php -- with sofware photoscape_V.3.6.2.exe
http://suryanaoky.blogspot.com/p/al-quran-digital_12.html
Buku Tentang ESQ 165 halaman 104 - 106 ,dengan beberapa editan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar